counter

Website counter

Senin, 31 Desember 2007

1 Januari 2008

Selamet... selamet... selamet...
Alhamdulillah masuk 1 Januari 2008. Tahun baru, harapan baru, amal baru, semua baru... semua positif... semua yang baik-baik... Baru itu: khairul laka minal ula; akhir itu selalu lebih baik dari permulaan.

Tahun baru 1 Januari 2008 dirayakan di R.S. Husada: Luqman pankreasitis. Temanya jadi tentang kesehatan. Sehat-Sakit, Muda-Tua, Sembuh-mati, hehehe... emang tanpa kesehatan semuanya jadi gk enak. Hidup mah emang dari momentum ke momentum, dari saat ke saat, dari amal ke amal, dari pengabdian ke pengabdian, dari syahadah ke syahadah. Penyaksian, bukan pengertian :)

Jadi mengingatkan: bukan "makan enak", tapi "enak makan"
dari enak makan ke enak makan...

Alhamdulillah ya Allah, semoga tahun 2008 ini penuh dengan penyaksian dan amal. Selalu lebih baik, membahagiakan, dan berguna untuk orang banyak. Amiin.

Rabu, 19 Desember 2007

Iedul Adha 1428H

Iedul Adha 1428H, sebagaimana setiap memperingati Iedul Adha, kita diingatkan akan berkurban dan berziarah, wukuf di Arofat....

berkurban adalah dasar dari cinta. Cinta adalah dasar kehidupan. Hidup adalah perjalanan, ziarah. Bicara Arofat, bicara tempat beranjak menuju kearifan, kebijaksanaan, bicara tentang keberanian.

Berani - Cinta - Bijaksana...
Alhamdulillah ya Allah, Maha Pemberi Nikmat, Maha Pemberi Syukur...

ajarkanlah kami untuk lebih berani dalam menziarahi kehidupan, lebih didasarkan cinta, dan lebih bijaksana.... Amiiin. :*

Rabu, 03 Oktober 2007

GR Fitrah

Udah Lewat Rahmah, lagi maghfiroh, siap-siap fitrah.
Emang dasarnya semua adalah Rahmah, kasih, sayang, cinta Allah... sampai kapanpun yang satu ini harus selalu G.R.
Terus 10 hari kedua: maghfiroh, diampunin, dimaapin. Klo udah disayang mah pasti dimaapin :*
Trus apa yang dimaapin? Orang mah pada dasarnya emang songong... Dari Nabi Adam juga udah selalu bereksperimen, coba-coba, trial & error, salah lagi, salah lagi... Emang udah fitrahnya gitu kale ya...? Bapak Tauhid, Bapak para Nabi. Nabi Ibrahim a.s. juga berangkat dari keragu-raguan, dari pencarian, malah dari nggak percaya dalam mencari tauhid. Nabi Musa belajar ke Nabi Khidir juga belajar dari kesalahan. Emang fitrahnya salah kali ya? Emang orang mah didesain sebagai mahluk ber-trial & error.
Trus, 10 hari ketiga, Fitrah: seperti bayi baru lahir, gk ada kesalahan, lucu, rentan, lemah. Trus siap-siap ber-trial & error lagi :)
Jadi, salah mah biasa lagi... lebih santailah dalam berbuat kesalahan :)
yang gk bener, klo qt ngerasa bener terus... orang mah nggak didesain seperti ini. Yang ngerasa bener terus mah cuma setan dengan kesombongannya... hehehehe...
yang penting GR ngerasa di-rohmah, di-maghfiroh, & fitrah truss.... :D

Minggu, 30 September 2007

Ramadhan

Nggak kerasa udah 19 Ramadhan lagi, udah Nuzulul Quran lagi,
Udah dapet keutamaan Ramadhan apa, setelah 19 hari shaum?
Apa 19 hari hanya dapat lapar dan dahaga aja?
Apa nggak dapet dua-duanya?
Keutamaan hikmah Ramadhan nggak, lapar & dahaga pun tidak. Datar... Cawerang...
Terus dapat apa?
Dapet waktu. Induk segala waktu. Waktu yang paling tepat.
Waktu yang tepat untuk mengerjakan segala yang baik-baik.
Emang Placebo Effect Ramadhan sekarang kurang terasa,
Ramadhan sekarang kurang romantis, kelewat datar, kelewat cawerang.
Tapi, Ramadhan yang berkeringat, yang realistis juga asyik...
Keren juga...

Kamis, 16 Agustus 2007

Sabar

Trinitas, tiga elemen: aql, qolb, & nafs. Suruh air, tanah, dan udara bersabar. Bisa gitu? Ya.. enggak :)

Tapi semua bisa dikelola, bisa dialirkan, bisa dibentuk, bisa ditiupkan. Bisa disenergikan, bisa dimuliakan. Padahal kalo enggak ya ngikutin hukum alam Sunatullah saja.

Kun fayakun itu di ranah Allah. Tiada daya upaya tanpa pertolongan Allah. Tiada kekuatan kecuali dengan kekuatanKU. Sabar itu sudah Sunatullah. Tidak akan ada tanah, air, dan udara tanpa pertolongan, kemurahan, dan kekuatan Allah.

Di ranah kafillatulfilardh, di ranah membentuk, mengalir, meniup, dan menyinergi, sabar itu harus dilatih. Masa air makan air, tanah minta tanah, angin niup angin? :)
Masa air pengen jadi tanah, angin merasa benar jadi air, tanah nggak terima jadi tanah? :D

Di ranah ini, doa itu usaha, mohon itu kerja, hipotesis itu harus dibuktikan, teori itu praxis. Tentu semua itu di dalam Allah. Hehehehe... hidup sabar.

Selasa, 14 Agustus 2007

Tidur yang berbeda

Asholati khoirum minan nauum...
Memang sholat lebih baik dari tidur. Orang gak sholat seumur-umur gak papa, tapi orang gak tidur seminggu bisa meninggal.... hehehe.... :D

Kadang susah menggapai keuniversalan, karena memang individu itu sangat unik, sangat beragam. Universal itu di ranah lain, paling gak di ranah jiwa, ranah hidup. Universal itu susah senang sama saja, baik buruk sama saja, beda gak beda sama saja... :D

MAN JADDA WA JADDA

Udah sungguh-sungguh, terus-menerus, tujuannya berguna buat orang banyak, tapi gak dapet-dapet. Sistem dan semestanya gak mendukung. Hehehehe :D

Memang jantung suatu sistem semesta adalah proses. Masukan proses yang paling awal adalah niat. Kalau udah niat emang pasti dapet. Begitu "niat" langsung "kun".

Masukannya gold or garbage, keluarannya gold or garbage yang bernilai tambah. Masukannnya niat baik, keluarannya niat baik juga. hehehe.... dapetnya apa? Dapet proses. hehehehe... Jadi semua pasti dapat kalau sungguh-sungguh.

Masalahnya gemana agar sungguh-sungguh yang lebih deket dari urat leher sendiri. Sungguh-sungguh yang masukannya garbage keluarannya gold dalam semesta yang tidak mendukung :)

Wujud

Bicara tentang wujud, kekosongan, semesta, jadi teringat wahdatul wujud. Maujud di mana-mana, semua-semua berwujud Ahad.

Jadi teringat kerancuan berfikir, kerancuan merasa, dan kerancuan bernafs.

Jadi teringat "sekarang"

Al-qur'an-nya begini "Kemanapun kau menghadap disitu ada Wajah Allah", sebenarnya tergantung dari penafsirnya saja, kalau yang dipakai ilmu jadi ramai, kalau yang dipake syahadah, emm.... coba aja sendiri.

hehehehe kerancuan memang hikmah.

"Paradoks"

mematahkan belenggu pikiran dengan paradoks.

semoga cepet dikasih syahadah :>

Hayat

Jadi teringat pohon kehidupan. Yang akarnya kuat, daunnya rindang dan berbuah lezat.

Hayat,
hukum, sosial,
jalan, metodologi,
teori,
manfaat, bijaksana, dan ...
bermuara ke cinta.

hayat tidak cukup hanya dengan jalan, metodologi, teori dan hipotesis. Hayat adalah manfaat, bijaksana, dan cinta.

Kimia Kebahagiaan

Agama sebagai ilmu dan agama sebagai praktik.
Sangat kontekstual.
Agama bisa benar, bisa salah, sebagaimana konteks si pemaham.

Agama sebagai pintu kebahagiaan.
Sangat sepakat.
Jadi kalau orang beragama tidak berbahagia, artinya tidak kontekstual, dan ada yang tidak benar dengan pemahaman ilmu dan praktik agamanya. :)

Khalifah fil ardh & Aqobah

Jadi Khalifah fil ardh bukan pilihan, jadi hidup bukan pilihan. Tau-tau udah hidup dengan menyandang sebutan Khalifah fil ardh :)

Menjalani hidup baru pilihan. Kata Rendra:
Membuat pilihan adalah awal kebahagiaan. Meyakini pilihan adalah kebahagiaan itu sendiri. Langit di dalam dan di luar badan bersatu dalam jiwa.

Menjalani hidup emang "sekarang": harus berdamai dengan masa lalu dan tidak khawatir akan masa depan. Sekarang= bersatu dalam Jiwa.

Soal mudah dan sulit memang relatif. Tapi jalan yang sulit lagi mendaki kayaknya bisa jadi lebih berguna buat orang banyak. :D

Dari Tempat yang Tinggi
T.T.

bersyahadah

Dulu, saya menuhankan surga, terus menuhankan agama, selanjutnya, menuhankan pikiran sendiri dan menuhankan jiwa.

Sekarang, antara beriman dan bertaklid-pun masih tulalit. Belajar bersyahadah dimulai dari mulai belajar bicara. Sekarang-pun sudah fasih berbicara masih belum bersyahadah.

ke depan.... Dia yang tidak serupa dengan persepsi apapun juga. Tidak dapat disyahadahi dengan pikiran, tidak dengan jiwa pula.

bersyahadah itu diberi syahadah, setelah berusaha mensyahadah dari aqobah.... hehehehe... :D